SMA Negeri 1 Seyegan dikenal sebagai sekolah negeri yang memiliki lahan sangat luas. Diketahui luas sekolah ini kurang lebih tiga setengah hektar. Di atas lahan yang luas ini berdirilah berbagai fasilitas belajar mengajar serta tidak lupa tertanam pula berbagai jenis tanaman yang menjadikan lingkungan sekolah tampak asri dan sejuk.

Sebagai sekolah Adiwiyata, berbagai tanaman yang ada di SMA Negeri 1 Seyegan merupakan asset yang sangat berharga. Bahkan harus terus dirawat dan ditambah jumlahnya. Tak dapat dihindari, ketika kita memiliki tanaman tentu akan ada sampah daun, ranting, atau buah. Sebagai upaya untuk memanfaatkan sampah-sampah ini dibuatlah sebuah pokja bernama Pokja Kompos dan Sedekah Sampah.

Salah satu kegiatan pokja ini adalah membuat kompos. Kegiatan pembuatan kompos dibawah arahan dari Bu Nuke sebagai guru pembina sekaligus koordinator pokja. Waktu pembuatan dilakukan secara berkala dengan fokus memanfaatkan sampah daun yang berasal dari tanaman mahoni, ketapang, sisa tanaman sayur, tanaman hias dan tanaman lain yang ada dilingkungan sekolah. Pembuatan kompos diawali dari menyaring sampah daun agar terhindar dari krikil atau batu yang tadinya tercampur. Selanjutnya sampah-sampah ini akan dihancurkan menggunakan mesin pencacah agar teksturnya lebih halus. Kemudian dicampur dengan kohe (kotoran hewan) dan aktifator lalu diaduk sembari disiram dengan air hingga cukup basah dan tercampur merata. Setelah semua tercampur dengan merata, bahan-bahan kompos ini disimpan dalam kotak-kotak pengomposan selama kurang lebih 1,5-3 bulan.

Produk yang berupa kompos kering ini sebagian besar digunakan untuk memupuk berbagai tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Selain itu, sebagian  dijual kepada warga sekolah agar warga sekolah juga merasakan manfaat dari kompos kering produk SMA N 1 Seyegan (ast).