SMAN 1 Seyegan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sekolah ini berhasil meraih predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional tahun 2025. Prestasi ini bukan sekadar piala atau sertifikat, melainkan cerminan dari komitmen kuat seluruh warga sekolah dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan secara berkelanjutan.

🌿 Apa itu Sekolah Adiwiyata?

Adiwiyata adalah program kementerian untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sekolah Adiwiyata dinilai berdasarkan empat komponen utama:

  1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan: Penerapan kebijakan sekolah yang mendukung pelestarian lingkungan (misalnya, penggunaan kertas efisien, pengadaan sarana hemat energi).

  2. Kurikulum Berbasis Lingkungan: Integrasi materi lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

  3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif: Keterlibatan aktif siswa, guru, dan masyarakat dalam aksi pelestarian lingkungan (misalnya, bank sampah, penanaman pohon).

  4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan: Ketersediaan dan pengelolaan sarana prasarana yang mendukung lingkungan (misalnya, pengolahan sampah, komposter, biopori).


🌎 Perjalanan Menuju Adiwiyata Nasional

Perjalanan SMAN 1 Seyegan meraih tingkat Nasional merupakan proses panjang yang dimulai dari tingkat Kabupaten dan Provinsi. Keberhasilan ini didukung oleh berbagai inovasi dan program unggulan yang secara konsisten diterapkan di lingkungan sekolah:

1. Inovasi Pengelolaan Sampah Terpadu

SMAN 1 Seyegan unggul dalam pengelolaan sampah. Mereka tidak hanya menyediakan tempat sampah pilah, tetapi juga mengoperasikan Bank Sampah sekolah yang dikelola secara profesional oleh siswa. Sampah organik diolah menjadi kompos menggunakan komposter, yang kemudian digunakan untuk menyuburkan taman dan kebun sekolah.

2. Kawasan Hijau dan Konservasi Air

Area sekolah disulap menjadi kawasan yang asri dengan penataan ruang terbuka hijau (RTH) yang maksimal. Siswa aktif menanam dan merawat berbagai jenis tanaman obat dan hias. Selain itu, sekolah ini mengimplementasikan program konservasi air, salah satunya melalui pembuatan lubang biopori di banyak titik untuk membantu penyerapan air tanah.

3. Integrasi Pendidikan Lingkungan

Materi tentang isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, energi terbarukan, dan keanekaragaman hayati tidak hanya diajarkan dalam pelajaran Biologi, tetapi juga diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain. Program ekstrakurikuler seperti Klub Pecinta Alam (KPA) menjadi wadah utama bagi siswa untuk melakukan aksi nyata peduli lingkungan.


🤝 Kunci Keberhasilan: Sinergi dan Komitmen

Kepala SMAN 1 Seyegan, dalam sambutannya, menekankan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari sinergi antara seluruh elemen sekolah:

  • Guru: Bertindak sebagai fasilitator dan teladan dalam praktik hidup ramah lingkungan.

  • Siswa: Berpartisipasi aktif dan menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

  • Orang Tua dan Komite Sekolah: Memberikan dukungan penuh terhadap program-program lingkungan yang dicanangkan sekolah.

Prestasi Adiwiyata Nasional ini membuktikan bahwa SMAN 1 Seyegan tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga berkomitmen penuh dalam membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Sekolah ini kini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menanamkan budaya hijau sejak dini.