Kunjungan SMA Negeri 1 Seyegan Ke SMA Negeri 1 Karangmojo untuk melaksanakan studi tiru tentang IKM dan Sekolah Adiwiyata Nasional dilaksanakan pada Senin, 20 Maret 2023. SMA Negeri 1 Seyegan memilih SMA Karangmojo untuk ‘ngangsu kawruh’ diantaranya karena sudah dua tahun mereka sudah melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan sebagai sekolah penggerak. Selain itu SMA Negeri 1 Seyegan karena tahun ini akan melaksanakan lomba adiwiyata tingkat provinsi tentu membutuhkan pendampingan ke sekolah lain. SMA Negeri 1 Karangmojo tahun ini akan maju adiwiyata Mandiri, sehingga perlu bagi SMA Negeri 1 Seyegan mendapatkan pendampingan dalam program yang sudah dilaksanakan ataupun yang akan dilaksanakan.

Banyak hal yang dapat diperoleh dari kegiatan studi tiru tersebut. Diantaranya adalah bahwa nantinya ketika pelaksanaan IKM tidak ada lagi penjurusan, pilihan mapel sesuai minat, bakat dan kemampuan serta orientasi untuk masuk ke Perguruan Tinggi, seluruh kegiatan bermuara pada penguatan dimensi profil pelajar Pancasila serta pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Disampaikan juga oleh Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Karangmojo bahwa pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari assessment karena pada perencanaan pembelajarannya sekaligus membuat rencana assessment awal dan juga assessment sumatif. Sementara assessment formatif awal sebagai acuan untuk  membuat perencanaan murid sesuai dengan kemampuan dan karakteristiknya di dalamnya ada peran BK. Paradigma baru yang dapat di lihat dalam pelaksanaan IKM adalah bahwa pembelajaran berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai dengan Pancasila dan Pembelajaran berdiferensiasi yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

Di dalam proses pemilihan mata pelajaran kelas X  masih bersifat umum dan pemilihan mata pelajaran kelas XI sudah difokuskan pada mata pelajaran yang mau dipilih di PT. Maka dari itu disini pendampingan BK sangat diperlukan. Sehingga tidak keliru dalam memilih maple di perguruan tinggi. Sebelumnya harus ada sosialisasi terlebih dahulu. Angket pilihan mapel dibuat dengan dikaitkan dengan alternatif pilihan berkanjutan di PT. Tentunya ada beberapa kendala yang dihadapi dalam membuat kelas karena disesuaikan dengan pilihan mapel dan sistem di dapodik. Kelasnya nanti XI A, XI B dan seterusnya. Dasar penyusunan pilihan mapel adalah sdm guru dan pilihan siswa. Jadi dihitung berdasarkan kebutuhan. Jam mapel setiap 2 JP perminggu, dan 1 JP project dst. Dikelas X untuk kelas X diberikan mapel pilihan seni budaya dan kwu (karena sekolah diminta menyediakan satu pilihan). Untuk kelas X total 46 JP perminggu sudah termasuk project. Untuk Mapel IPS – IPA bisa dibreakdown sendiri ke dalam mata pelajaran tersebut. Struktur kuriulum untuk kelas XI mempunyai total jam perminggu 46 JP.  Struktur kurikulum sudah jelas dimuat pada regulasi  permen. Dengan hasil dari studi tiru tentang pelaksanaan IKM diharapkan nantinya dapat sebagai referensi dalam penyusunan Kurikulum KOSP di SMA Negeri 1 Seyegan.

Pada kunjungan kemarin juga ditandatangani MOU pendampingan dari sekolah sebagai upaya persiapan menuju sekolah adiwiyata tingkat provinsi. SMA Negeri 1 Karangmojo memberikan informasi dalam proses dan langkah penyusunan EDS, IPMLH, dan juga RGPBLHS. Selain itu SMA Negeri 1 Seyegan juga mendapatkan kesempatan untuk mengadopsi beberapa program yang belum terlaksana dan dapat diterapkan di Sekolah termasuk kegiatan inovasi, Kerjasama dan MOU, serta partisipasi dari orangtua dalam mendukung sekolah untuk menjadi sekolah adiwiyata provinsi.

Melalui kegiatan kunjungan dan studi tiru penerapan IKM dan pendampingan adiwiyata, sekolah berharap mendapatkan referensi baru didalam melaksanakannya di sekolah. (kun)