Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali melahirkan inovator pendidikan. Dalam ajang bergengsi Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025 tingkat DIY, SMAN 1 Seyegan berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara I untuk Kategori Komunitas Belajar. Kemenangan ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga penegasan atas komitmen sekolah dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan berkelanjutan.

Komunitas Belajar: Pilar Transformasi Pendidikan

Penghargaan Apresiasi GTK yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan motivasi kepada GTK yang telah menunjukkan dedikasi, prestasi, dan kontribusi inspiratif dalam memajukan pendidikan. Kategori Komunitas Belajar (Kombel) secara khusus mengapresiasi upaya kolektif guru dalam mengembangkan diri dan memecahkan masalah pembelajaran secara bersama-sama.

SMAN 1 Seyegan, yang terletak di Sleman, DIY, telah menunjukkan bahwa Komunitas Belajar bukan sekadar formalitas, melainkan jantung dari inovasi sekolah. Melalui Komunitas Belajar yang terstruktur dan aktif, para guru di SMAN 1 Seyegan secara rutin melaksanakan kegiatan berikut:

  • Berbagi Praktik Baik (Best Practice): Guru-guru saling bertukar pengalaman mengenai metode pengajaran yang berhasil diterapkan di kelas, khususnya dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
  • Kajian Kurikulum dan Modul Ajar: Melakukan telaah mendalam terhadap capaian pembelajaran dan merancang modul ajar yang relevan dengan kebutuhan peserta didik.
  • Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM): Komunitas aktif mendorong pemanfaatan PMM sebagai sumber belajar utama dan wadah refleksi.

Inovasi Kolektif yang Membawa Kemenangan

Kunci keberhasilan SMAN 1 Seyegan meraih juara I terletak pada inovasi yang dihasilkan dari kolaborasi tim guru. Komunitas Belajar di SMAN 1 Seyegan dinilai unggul dalam aspek relevansi, dampak, dan keberlanjutan program yang dijalankan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY mengapresiasi Komunitas Belajar SMAN 1 Seyegan sebagai model ideal yang berhasil mengubah paradigma kerja individual menjadi kerja kolaboratif yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran siswa secara nyata.

Salah satu praktik unggulan yang disorot adalah kemampuan Kombel sekolah tersebut dalam:

  1. Mengintegrasikan Teknologi: Pemanfaatan Learning Management System (LMS) internal untuk memfasilitasi diskusi dan penyimpanan materi belajar bersama, memastikan setiap guru memiliki akses yang sama terhadap sumber daya.
  2. Mewujudkan Kepemimpinan Berbasis Data: Keputusan dalam Komunitas Belajar diambil berdasarkan data hasil evaluasi siswa (asesmen) sehingga intervensi yang diberikan tepat sasaran.

Menuju Tingkat Nasional

Dengan predikat Juara I di tingkat DIY, SMAN 1 Seyegan kini berhak mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melaju ke tahap Apresiasi GTK 2025 Tingkat Nasional.

Prestasi ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa semangat guru penggerak yang dibarengi dengan wadah yang tepat—yaitu Komunitas Belajar—mampu menghasilkan lompatan kualitas yang signifikan dalam ekosistem pendidikan.

Keberhasilan SMAN 1 Seyegan merupakan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain bahwa penguatan kapasitas GTK paling efektif dilakukan secara kolektif. Mereka membuktikan bahwa belajar bersama, tumbuh bersama, dan berprestasi bersama adalah jalan nyata menuju sekolah yang unggul.