Halloo Sobat Smansey!! Udah pada kenal sama “Archi” belum nih? Yuk, kita bahas lebih seru lagi tentang inovasi keren dari Tim Adiwiyata SMA Negeri 1 Seyegan ini!
 Jadi gini, kita semua pasti pernah kan kesel gara-gara digigitin nyamuk? Apalagi pas musim hujan, nyamuk-nyamuk itu kayak lagi konser aja, dimana-mana! Nggak cuma bikin gatal doang, tapi juga berpotensi menyebarkan penyakit serius seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Nah, daripada kita panik takut kena DBD, Tim Adiwiyata Smansey punya solusi nih: Archi, si lilin aromaterapi pengusir nyamuk dari bunga dan daun kecombrang. Nama ini diambil dari kata “sinar” atau “cahaya” yang merepresentasikan harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman tanpa gangguan nyamuk.
Kenapa milih kecombrang? Ternyata tanaman ini bukan cuma buat bumbu masakan doang loh! Kecombrang itu punya ‘super power’ buat ngusir nyamuk. Bayangin aja, penelitian udah buktiin kalau semprotan ekstrak bunga kecombrang bisa bikin setengah populasi nyamuk Aedes spp. dewasa K.O!! Keren kan? Kecombrang ternyata punya potensi luar biasa yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Di lingkungan SMA Negeri 1 Seyegan, tanaman kecombrang (Etlingera elatior) tumbuh subur, tetapi kebanyakan hanya dianggap tanaman biasa tanpa banyak pemanfaatan.
Menurut penelitian Lachumy et al. (2010), bunga dan daun kecombrang mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, terpenoid, saponin, tannin, alkaloid, dan anthraquinone. Kandungan tannin pada bunga kecombrang bahkan bisa bersifat toksik bagi nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, senyawa aktif flavonoid yang ditemukan dalam daun kecombrang juga memiliki peran penting sebagai repellent alami. Tarigan et al. (dalam Koraag, 2016) menunjukkan bahwa semprotan ekstrak bunga kecombrang dapat membunuh hingga 50% populasi nyamuk dewasa, menjadikannya alternatif alami yang sangat efektif untuk mengusir nyamuk.
Berangkat dari fakta ilmiah ini, kami mencoba mengembangkan inovasi baru dengan mengombinasikan manfaat kecombrang dengan pengalaman sebelumnya membuat lilin aromaterapi. Hasilnya? Kami menciptakan Archi: lilin aromaterapi pengusir nyamuk yang memanfaatkan bunga dan daun kecombrang sebagai bahan utama. Selain sebagai solusi alami, lilin ini juga memberikan aroma yang segar dan menenangkan. Ketika lilin dibakar, bahan ekstrak kecombrang akan menguap dan menghasilkan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk, namun tetap memberikan rasa nyaman bagi ruangan.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, produk ini juga menghadapi tantangan yang harus diperhatikan ke depannya. Misalnya, ada kemungkinan beberapa orang kurang menyukai aroma khas kecombrang. Selain itu, efektivitas lilin mungkin tidak sekuat obat nyamuk kimia modern. Namun, dengan melimpahnya bahan baku di sekitar sekolah kami dan tren masyarakat yang semakin tertarik dengan produk alami dan ramah lingkungan, Archi memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Kami juga bisa berkreasi menciptakan varian lain, seperti semprotan atau lotion berbahan dasar kecombrang, ataupun lilin dengan aroma lainnya, demi menjangkau lebih banyak pengguna.
Melalui produksi lilin “Archi”, kami ingin mengajak Sobat Smansey dan masyarakat luas untuk lebih memperhatikan lingkungan kita. Lingkungan kaya dengan potensi alami yang belum tergali, entah itu dari tanaman liar, limbah organik, atau bahan lain yang kita temui sehari-hari. Inovasi kecil seperti lilin aromaterapi ini nggak cuma bisa membantu mengatasi masalah seperti nyamuk, tetapi juga menunjang program ramah lingkungan yang kita bangun bersama. Mulai sekarang, yuk manfaatkan apa yang ada di sekitar kita dan ubah menjadi solusi yang berguna untuk semua!!
Mari bersama menjaga lingkungan sekaligus menciptakan inovasi baru yang bermanfaat buat kesehatan dan kehidupan kita. Dengan “Archi”, kita berharap langkah kecil ini dapat memberikan sinar harapan bagi terciptanya dunia yang lebih sehat, nyaman, dan penuh kesadaran lingkungan. (rei)