Sobat SMANSey, pada pembelajaran sosiologi kelas XII menjadi puncak dari materi sosiologi di Sekolah Menengah Atas. Melalui materi terakhir Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal peserta didik kelas XII IPS SMA Negeri 1 Seyegan, diajak untuk memberdayakan masyarakat di kabupaten/kota di DIY. Dalam satu kelas peserta didik dibagi menjadi enam kelompok untuk mulai merencanakan pemberdayaan komunitas sesuai dengan kabupaten/kota yang menjadi tugas dari kelompok tersebut.

Pemberdayaan komunitas adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, partisipasi, dan peran aktif masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mengembangkan potensi yang ada di lingkungan mereka. Aktivitas ini melibatkan kolaborasi antara berbagai pihak. Adapun pihak yang terkait yakni masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Akhir dari kegiatan ini peserta didik diminta untuk mempratikkan dari rencana pemberdayaan yang dilakukan dalam bentuk video simulasi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Peserta didik diberikan pemahaman mengenai tahapan pemberdayaan komunitas mulai dari Identifikasi masalah dan potensi, Pengembangan rencana aksi, Pelibatan masyarakat, Pelaksanaan program, Evaluasi, dan Pemberdayaan berkelanjutan.

Peserta diperbolehkan memilih strategi dalam pemberdayaan komunitas yang direncanakan. Pelatihan keterampilan, Pengembangan Ekonomi, Pendidikan dan Pelatihan, atau melalui Partiisipasi Masyarakat.

Pemberdayaan yang dilakukan oleh peserta didik dikembangkan dengan melihat kearifan lokal setempat. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat setempat dapat membantu dalam merancang dan melaksanakan program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Selain itu, kearifan lokal juga dapat membantu dalam membangun rasa saling percaya dan solidaritas di antara anggota masyarakat, yang merupakan aspek penting dalam upaya pemberdayaan komunitas. Dalam praktik pemberdayaan komunitas berbasis kerarifan lokal ini dapat berupa pemberdayaan dan pengembangan dari nilai pengetahuan, praktik, nilai, dan kebiasaan yang berkembang di dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi dan terbentuk dalam pengalaman hidup mereka di lingkungan setempat. Banyak pemberdayaan yang telah direncanakan oleh peserta didik. Misalnya pengembangan olahan bakpia salak, permainan tradisional benthek, sandal mendhong sebagai kearifan lokal Sleman yang disandingkan dengan hiasan kerang khas gunung kidul, es cream dengan toping geplak dan masih banyak pemberdayaan yang dikembangkan oleh peserta didik. Melalui pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mempraktikkan apa yang telah diperoleh di sekolah ketika mereka terjun ke masyarakat. (kun_litbang)