Sobat SMANSey, saat ini, tidak dipungkiri peran penting pendidikan dalam berbagai lini kehidupan. Hal ini kemudian menjadikan masyarakat kita dan sebagian besar orang tua berangapan bahwa pendidikan identik dengan nilai akademik sehinga terkadang standar kepuasan orang tua dan masyarakat adalah nilai raport akademik saja hal ini terlihat ketika saat penyerahan hasil belajar siswa para orang tua akan terfokus pada nilai pengetahuan dan keterampilan saja. Dalam hasil belajar siswa sekolah akan menggeluarkan raport yang berisi penilaian pengetahuan keterampilan dan sikap dari anak bahkan saat ini Pemerintah melalui kurikulum Merdeka turut merilis raport Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila atau disingkat P5 bersamaan dengan Penilaian Pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang perkembangan pribadi dan sosial siswa. Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) adalah komponen penting dari pendidikan yang sering diabaikan, meskipun memiliki dampak besar pada perkembangan anak. Mengapa PSE semakin mendesak untuk kita terapkan dan praktikkan? Kita tentu memahami serta menyadari pentingnya perkembangan murid secara holistik bukan hanya intelektual, tetapi juga fisik, emosional, sosial, dan karakter.
Meningkatnya jumlah kasus perundungan, tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pernikahan usia dini dan kehamilan di bawah usia, murid yang memiliki motivasi belajar rendah hingga putus sekolah, murid dengan gangguan emosional seperti stres, kecemasan, depresi, bahkan kasus bunuh diri pada usia remaja, menunjukkan masih lemahnya perkembangan sosial dan emosional para murid kita. Maka, pembelajaran yang dapat menumbuhkan kompetensi sosial dan emosional murid adalah sebuah urgensi dalam proses pendidikan kita.
PSE adalah proses belajar yang berkaitan dengan pemahaman diri, empati terhadap orang lain, serta kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif. Ini mencakup aspek-aspek seperti keterampilan sosial, regulasi emosi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Mengapa ini penting? Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial PSE membantu siswa mengembangkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik. Ini penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Siswa yang memiliki keterampilan sosial yang baik cenderung lebih sukses dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam karier dan hubungan pribadi.
Meningkatkan Kemampuan Empati Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain adalah komponen penting dari PSE. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung dalam sekolah. Siswa yang mampu bersikap empati akan lebih mungkin untuk menjalin hubungan yang positif dengan teman-teman mereka.
Mengurangi Konflik Melalui pembelajaran regulasi emosi dan pemecahan masalah, PSE membantu siswa mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif. Ini penting dalam mencegah bullying dan tindakan negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan sekolah. PSE juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental siswa. Dengan pemahaman diri yang baik dan kemampuan mengelola emosi, siswa akan lebih tahan terhadap stres dan tekanan mental. Ini juga dapat membantu mencegah masalah kesehatan mental di masa depan.
Mempersiapkan siswa Di dunia nyata, kemampuan sosial dan emosional adalah aset yang berharga. Dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, orang perlu bekerja sama dengan orang lain, menyelesaikan konflik, dan beradaptasi dengan berbagai situasi. Pembelajaran PSE membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini. Di sinilah letak urgensi PSE untuk mendorong tumbuh kembang murid secara holistik. Pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar bagi murid untuk menumbuhkan dan melatih lima Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE), yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Sebagai Pendidik, Guru harus dapat mengeksplorasi PSE melalui empat indikator yaitu, pengajaran eksplisit seperti kegiaan kokurikuler dan ekstrakurikuler, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik dengan menyusun konten pembelajaran, strategi pembelajaran maupun produk pembelajaran, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah berdasar keyakinan kelas berdasar niali-nilai kebajikan, serta penguatan Keterampilan Sosial Emosional (KSE) pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) melalui keteladanan, proses belajar, dan kolaborasi dengan seluruh komunitas sekolah.
Strategi Menerapkan Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) tidak hanya penting tetapi juga dapat diajarkan secara efektif. Berikut beberapa strategi untuk mengintegrasikan PSE dalam lingkungan pendidikan: Kurikulum PSE: Sekolah dapat menyusun kurikulum yang mencakup mata pelajaran atau kegiatan yang fokus pada pengembangan PSE serta menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkordinasi melalui Kelas, Sekolah, Keluarga dan Komunitasnya. Guru dan staf sekolah dapat memberikan contoh positif dalam interaksi sosial dan cara mengelola emosi.
Pelatihan Guru: Guru dapat menerima pelatihan dalam mengajar PSE sehingga mereka dapat membimbing siswa dengan efektif. Dalam bersikap terhadap diri sendiri, dan orang lain serta lingkungannya dengan membangun kesejahteraan atau Well Being.
Praktik Berbasis Kasus: Menggunakan kasus nyata dan peran dalam pembelajaran membantu siswa memahami bagaimana menerapkan PSE dalam situasi sehari-hari. Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri dan bagaimana pengaruhnya pada prilaku diri dalam berbagai situasi dalam lingkungan sekitar. Memanajemen diri dengan kemampuan untuk mengelola emosi pikiran, dan prilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan aspirasi. Kesadaran sosial dengan kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Keterampilan berelasi dengan kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan suportif. Pengambilan keputusan yang bertangungjawab untuk mengambil pilihan-pilihan berdasarkan kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis, rasa aman, mengevaluasi manfaat, konsekuensi dari bermacam-macam Tindakan, prilaku untuk kesejateraan psikologis di masyarakat serta kelompok.
Pembelajaran sosial dan emosional adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan yang holistik. Ini memiliki dampak besar pada perkembangan siswa, membantu mereka menjadi individu yang lebih baik dalam hal keterampilan sosial, regulasi emosi, dan empati. Pendidikan yang sukses tidak hanya menghasilkan akademisi yang cerdas, tetapi juga individu yang kuat secara emosional dan sosial, siap untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian yang layak pada PSE dalam sistem pendidikan kita di mulai dari dalam kelas disetiap mata pelajaran.
Guru harus Dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan melaksanakan Pembelajaran Sosial emosional baik secara eksplisit maupun secara terintegrasi dalam perangkat pembelajaran atau modul, dalam hal ini guru benar benar mempersiapkan Pembelajaran Sosial emosional. Sekolah mempersiapkan lingkungan pembelajaran bagi siswa yang didasarkan atas keyakinan bersama dengan bersumber pada nilai-nilai kabjikan universal yang positif. Dengan demikian diharapkan siswa mendapatkan pendidikan dengan pengalaman yang baik dalam mempersiapkan mereka untuk melakukan aktifitas selanjutnya di sekolah dan masyarakat dengan mental yang kuat yang memiliki kesadaran akan kemampuannya.
Mari Para guru kita tingkatkan kemampuan kita dan membekali diri dengan keterampilan Sosial dan emosional mendidik dan mempersiapkan generasi emas untuk bangsa dan negara yang siap dalam mengahadapi perkembangan saman yang sangat kompetitif ini. Semakin maju dan terus bergerak mengaktualisasikan diri membawa nilai-nilai dan membangun bangsa melalui pendidikan. (kun)