Pembelajaran matematika bertujuan untuk meningkatkan peserta didik dalam  berpikir logis, analitis, kritis dan kreatif. Proses pembelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan rumus dan konsep, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan strategi pemecahan masalah.

Pembelajaran matematika yang kontekstual mengintegrasikan konsep matematika ke dalam situasi dunia nyata dapat memberikan konteks yang relevan sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami aplikasi dari konsep Matematika. Pada pembelajaran yang sudah dilaksanakan di kelas XA dan XB SMAN 1 Seyegan pada materi Fungsi Kuadrat, guru menyajikan masalah kontekstual kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan masalah. Pendekatan ini memberikan makna lebih pada pembelajaran matematika, membuatnya lebih menarik dan relevan bagi peserta didik.

Pembelajaran Fungsi kuadrat juga diintegrasikan dengan penggunaan teknologi yakni aplikasi classpad.net dan kalkulator saintifik ClassWizz dari Casio sehingga dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik serta memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Selain itu juga dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep Fungsi Kuadrat yang abstrak sehingga peserta didik dapat memahami konsep Fungsi Kuadrat secara menyenangkan.  Dan di akhir pembelajaran guru memberikan umpan balik dan memantau perkembangan peserta didik dalam memahami materi dengan menggunakan aplikasi mentimeter.

Proses penyelesaian masalah dalam LKPD dilaksanalan secara berkelompok sehingga memungkinkan peserta didik memecahkan masalah dengan melakukan diskusi kelompok sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir, bernalar kritis dan keterampilan pemecahan masalah, kolaborasi dan komunikasi sehingga dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih aktif dan bermakna bagi peserta

Pembelajaran matematika yang efektif memerlukan kombinasi berbagai strategi agar siswa dapat memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep matematika dengan baik. Pendekatan kontekstual, penggunaan teknologi, pembelajaran berbasis masalah,  dan kolaborasi antar peserta didik dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis serta mendukung pemahaman dan perkembangan matematika peserta didik. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, pendidik dapat memastikan bahwa pembelajaran matematika tidak hanya menjadi tugas rutin, tetapi juga menjadikan pengalaman yang bermakna bagi setiap peserta didik. (YTM)

–Yeusy Melianasari, S.Pd–