Sobat SMANSey, info 11 Maret 2024 ini berkaitan dengan awal puasa yang terdapat beberapa perbedaan Awal puasa Ramadhan di Indonesia seringkali jatuh pada tanggal yang bervariasi. Mengapa ada variasi? Variasi tanggal ini terjadi karena ada beberapa Lembaga yang memiliki versi tersendiri dalam penetapan awal puasa Ramadhan. Tahun 2024, memang ada potensi perbedaan penentuan awal puasa 1 Ramadhan. Mari kita Simak perbedaan versi tersebut.

Awal Puasa Ramadhan 2024 Menurut Pemerintah

Ketetapan resmi dari pemerintah terkait kapan awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh. Hal ini dilatarbelakangi oleh metode penetapan Ramadhan 2024 yang digunakan oleh pemerintah adalah melalui sidang isbat. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memimpin sidang isbat untuk menetapkan awal puasa Ramadhan 2024. Sidang isbat untuk menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah tersebut digelar secara tertutup. Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 2024 dilaksanakan oleh Kemenag pada Minggu, 10 Maret 2024. Sidang ini bertempat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat, dan akan dimulai pukul 18.58 WIB.

Hasil siding disimpulkan, berdasarkan kriteria MABIMS, 3 ketinggian dan elongasi 6,4 tanggal 29 Sya’ban 1445 H 10 Maret 2024 Masehi, posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, sehingga tanggal 1 Ramadhan secara hisab jatuh pada Selasa Pon tanggal 12 Maret 2024 Masehi.

Muhammadiyah
Sementara itu Muhammadiyah berbeda dengan Kemenag dan pemerintah, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada hari Senin, tanggal 11 Maret 2024. Jadwal ini ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal. Dalam Maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa, pada hari Ahad Legi, 29 Syaban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadhan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Jogja (-07° 48′ LS dan λ = 110° 21′ BT) = +00° 56′ 28″ (hilal sudah wujud).

Pada saat matahari terbenam, Ahad, 10 Maret 2024 M, di wilayah Indonesia bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Di wilayah Indonesia, tanggal 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M.

Selain itu, dalam Maklumat tersebut PP Muhammadiyah juga telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1445 H. Masih berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa 1 Syawal 1445 H akan jatuh pada hari Rabu pahing, 10 April 2024.

Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 akan dirayakan oleh Muhammadiyah pada Rabu, 10 April 2024.

Nahdlatul Ulama (NU)

Dikutip dari laman NU Online, Nahdlatul Ulama (NU) memprediksi 1 Ramadhan 1445 H/2024 akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Prediksi ini mengacu pada data perhitungan falak LF PBNU yang menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 11 menit 25 detik pada 29 Syaban yang bertepatan dengan Ahad Legi, 10 Maret 2024.

Walaupun begitu, LF PBNU masih akan melakukan rukyatul/pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada 10 Maret 2024. Pemantauan hilal ini dilakukan serentak di berbagai wilayah Indonesia.

Nah, perbedaan versi awal puasa tersebut tentunya jangan menjadikan perpecahan atau perdebatan yang tdak berkesudahan. Multikulturalisme harus tetap kita kedepankan dalam berbagai bidang. Kalau mimin awal puasanya kapan ya??. (kun_litbang)