Sobat SMA 1 Seyegan, pada info sekolah kali ini, Kita akan berkenalan dengan penulis buku kurikulum Merdeka sekaligus Guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Seyegan. Ya benar sekali, Kita akan berkenalan dengan ibu Retno Kuning Dewi Pusparatri yang biasa dipanggil dengan Bu Kuning. Ibu Guru satu ini telah menulis beberapa buku pendamping mata Pelajaran sejak kurikulum 2013. Awal karir menulis bu Kuning dimulai sebagai salah satu tim penulis Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Jakarta di tahun 2014. Dengan dua buku yang dihasilkan yaitu buku IPS kelas 9 baik buku siswa ataupun buku guru. Di tahun 2016 saat edisi revisi kurikulum 2013 bu Kuning kembali menulis buku IPS kelas 9 untuk Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Jakarta yaitu dengan menelurkan dua buku Buku Siswa dan Buku Guru untuk IPS kelas 9.

Seiring perkembangan kurikulum dan kebutuhan akan sumber belajar yang berupa buku pegangan, bu Kuning kembali menulis buku Sosiologi untuk kelas X kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Grasindo Edukasi Nusantara sebagai penerbit dibawang naungan kompas Gramedia yang berfokus pada penerbitan buku fiksi, nonfiksi dan buku asesmen. Dalam kepenulisan di tahun 2021 bersama dengan Bapak Guru Sosiologi hebat di Yogyakarta yaitu Bapak Drs. Agus Santosa dari SMA Negeri 3 Yogyakarta. Pada waktu itu sudah bergulir akan pergantian kurikulum dari kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka. Maka dari kompas akhirnya menunda untuk mencetak buku Sosiologi kelas XI dan XII, dan itu juga berlaku untuk buku-buku lain yang memang direncanakan dicetak oleh penerbit Grasindo Gramedia Edukasi.

Di 2022 kembali Gramedia Edukasi Nusantara mengumpulkan para penulis buku Yogyakarta untuk mengukir karya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Bu Kuning untuk kembali menyalurkan hobinya menulis. Akhirnya di tahun 2022 terbitlah buku pendamping fase E mata Pelajaran IPS. Bersama dengan beberapa guru lain bu Kuning melengkapi buku-buku yang menjadi buku utama di sekolah. Di tahun 2023 buku Sosiologi untuk fase F yaitu XI dan XII kembali terbit. Bu Kuning bercerita bahwa apa yang coba ditorehkan dan dihasilkan dalam rangkaian kalimat di sebuah buku adalah sebagai dokumen hidup yang akan terus dapat diibaca sepanjang waktu. Selain menulis buku pelajaran, beberapa buku penilaian juga sempat dihasilkan oleh bu Kuning dengan penerbit UNY Press. Semoga karya yang dihasilkan dapat membawa manfaat bagi peserta didik di Indonesia. (kun)