Desember di Indonesia sering kali identik dengan langit mendung, udara lembap, dan intensitas hujan yang tinggi. Fenomena ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari mekanisme iklim tahunan yang dipengaruhi oleh posisi matahari dan pergerakan angin skala besar.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang menjelaskan mengapa Desember menjadi puncak musim hujan di tanah air:
1. Pergerakan Semu Matahari
Pada bulan Desember, posisi semu matahari berada di belahan bumi selatan (tepatnya di atas Garis Balik Selatan atau 23,5° LS). Hal ini menyebabkan daratan Australia mengalami pemanasan yang intensif, sehingga menciptakan pusat tekanan udara rendah.
Di sisi lain, belahan bumi utara (Asia) mengalami musim dingin dengan tekanan udara yang sangat tinggi. Perbedaan tekanan yang mencolok ini memicu pergerakan massa udara.
2. Angin Monsun Barat
Sesuai hukum alam, udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Massa udara dingin dari daratan Asia bergerak menuju Australia. Angin inilah yang kita kenal sebagai Angin Monsun Barat.
Saat melewati Samudra Hindia dan Laut Natuna, angin ini membawa banyak uap air. Ketika sampai di wilayah Indonesia, uap air tersebut berkondensasi menjadi awan hujan, yang kemudian jatuh sebagai presipitasi di berbagai wilayah nusantara.
3. Letak Geografis dan Arus Lintas Indonesia (Arlindo)
Indonesia terletak di antara dua samudra besar. Selama bulan Desember, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia cenderung hangat. Suhu yang hangat ini meningkatkan penguapan (evaporasi), yang menjadi bahan baku utama pembentukan awan Kumulonimbus.
4. Fenomena Intertropical Convergence Zone (ITCZ)
Desember juga merupakan waktu di mana Zona Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) berada tepat di atas wilayah Indonesia. ITCZ adalah area pertemuan angin pasat dari belahan bumi utara dan selatan. Pertemuan ini menyebabkan udara naik secara vertikal (konveksi), memicu pertumbuhan awan hujan yang masif dan berkelanjutan.
Ringkasan Faktor Penyebab
| Faktor | Dampak Terhadap Cuaca |
| Monsun Barat | Membawa massa uap air yang melimpah dari Asia/Samudra. |
| Posisi Matahari | Menentukan arah pergerakan angin ke selatan (Indonesia). |
| Suhu Laut | Meningkatkan laju penguapan di perairan Indonesia. |
| ITCZ | Area berkumpulnya awan hujan di sekitar garis khatulistiwa. |
Dampak yang Perlu Diwaspadai
Tingginya curah hujan di bulan Desember menuntut kewaspadaan terhadap beberapa risiko, seperti:
-
Bencana Hidrometeorologi: Banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
-
Kesehatan: Munculnya penyakit musim hujan seperti demam berdarah (DBD) dan flu.
-
Transportasi: Gangguan jadwal penerbangan dan pelayaran akibat cuaca ekstrem.
Memahami siklus ini sangat penting bagi kita untuk melakukan persiapan, mulai dari menjaga kebersihan saluran air hingga memantau prakiraan cuaca dari BMKG secara rutin.