SEYEGAN, 9 Desember 2025 – Lapangan Spot SMAN 1 Seyegan dipenuhi riuh tepuk tangan dan decak kagum saat para siswa kelas XII sukses menyelenggarakan Ujian Praktik Pagelaran Tari dengan mengusung tema besar “Pesona Budaya Nusantara”. Acara ini menjadi puncak dari mata pelajaran Seni Budaya dan sekaligus penanda kesiapan mereka melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Menyambut Keragaman dalam Satu Panggung

Kepala Sekolah SMAN 1 Seyegan, Fadmiyati, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan kerja keras para siswa.

“Pagelaran ini bukan sekadar ujian, melainkan wadah bagi anak-anak kami untuk mengekspresikan diri dan yang lebih penting, menanamkan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kekayaan budaya bangsa. Mereka telah menunjukkan bahwa generasi muda mampu menjadi pewaris sekaligus inovator tradisi,” ujarnya.

Ujian praktik pagelaran tari tahun ini dirancang sebagai proyek akhir yang menuntut siswa untuk menguasai tidak hanya teknik menari, tetapi juga aspek manajemen panggung, tata rias, kostum, hingga narasi pertunjukan.

Kreativitas Membalut Tradisi

Pagelaran ini menampilkan ragam tarian dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari tarian klasik hingga kreasi kontemporer yang terinspirasi dari gerakan tradisional. Beberapa penampilan yang paling memukau antara lain:

  • Tari Cerita Roro Jonggrang

  • Tari Cerita Putri mandalika

  • Tari Cerita Ramayana

  • Tari Cerita Danau Toba

  • Tari Cerita Anoman Duta

  • Tari Cerita Jaka Tarub

  • Tari Cerita Cinderela Seyegan

  • Tari Cerita Nyi Roro Kidul

  • Tari Cerita Asal Usul Banyuwangi

Semua tari dapat disaksikan pada Chanel SMAN 1 Seyegan

Aspek Penilaian Komprehensif

Koordinator Ujian Praktik Seni Budaya, Ibu/Bapak [Nama Guru Seni Budaya], menjelaskan bahwa penilaian dilakukan secara komprehensif.

  • Teknik Gerak (40%): Kemampuan menguasai koreografi dan detail gerak sesuai tradisi yang diangkat.

  • Penghayatan dan Ekspresi (30%): Kemampuan menjiwai karakter tarian dan menyampaikan pesan emosional kepada penonton.

  • Manajemen Pertunjukan (30%): Meliputi kesiapan kostum, tata panggung, blocking (penempatan penari), hingga ketepatan waktu pertunjukan.

“Kami mendorong mereka untuk tidak hanya meniru, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai budaya tersebut. Hasilnya sangat memuaskan, bahkan beberapa kelompok menunjukkan potensi sebagai koreografer muda,” tambah Ibu/Bapak [Nama Guru Seni Budaya].

Pengalaman Berharga Menjelang Kelulusan

Bagi siswa, pagelaran ini bukan hanya stres karena harus tampil di hadapan para penguji dan tamu undangan, tetapi juga pengalaman yang tak ternilai harganya.

“Awalnya sulit menyatukan ide dan jadwal latihan dari semua anggota. Tapi melihat respons penonton yang positif, semua kerja keras kami terbayar. Ini mengajarkan kami tentang kerja sama tim dan tanggung jawab besar,” ujar Perwakilan dari kelas XII F.

Pagelaran Ujian Praktik Tari SMAN 1 Seyegan berhasil ditutup dengan sukses, meninggalkan kesan mendalam tentang kekayaan Indonesia dan bakat luar biasa yang dimiliki siswa-siswi kelas XII. Acara ini membuktikan bahwa SMAN 1 Seyegan tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi benteng pelestarian dan pengembangan seni budaya.