Sobat SMANSey, ada satu info yang cukup menarik untuk dipublikasikan. Ya benar ada salah satu tumbuhan karnivor yang banyak tumbuh liar di lantai hutan Kalimantan ini begitu mempesona dan naik daun diantara penghobi tanaman hias? Nephentes sp, si cantik yang berbentuk seperti kantong atau lebih mirip perut semar ini menjadi kebanggaan bagi Taman Nasional Sebangau, lebih-lebih jika menilik status konservasinya yang sudah terancam punah.

Nama Nepenthes berasal dari bahasa Yunani: ne = tidak, penthos = kesedihan, kesedihan; mengacu pada obat kuno “Nepenthe”. Nepenthes ini dikenal sebagai tanaman Pitcher tropis atau Piala Monyet. Nama Piala monyet diberikan karena biasanya monyet minum dari tumbuhan ini. Nepenthes masuk dalam genus tanaman karnivora monotypic, terdiri dari sekitar 117 spesies terdiri dari hibrida alami dan budidaya. Nephentes adalah tanaman merambat dan ditemukan di Cina Selatan, Indo-China, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

Keanekaragaman tertinggi terdapat di Kalimantan dan Sumatera, di mana banyak spesies endemik ditemukan. Di Kalimantan, ada 31 jenis Nepenthes, yang 15 ditemukan di Sabah. Kantong semar pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyene pada tahun 1689. Di Indonesia sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara daerah satu dengan lainnya. Sampai saat ini terdapat 103 jenis yang sudah dipublikasikan (Karjono, 2006). Tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai tumbuhan karnivora karena memakan serangga melalui kantong yang merupakan perpanjangan dari ujung daun.

Kantong semar hidup ditempat-tempat terbuka atau agak terlindung yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara cukup tinggi. Tanaman ini hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu kantong semar dataran rendah, menengah dan dataran tinggi.

Di Indonesia sendiri sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara satu tempat dan tempat lainnya. Hingga saat ini terdapat 103 jenis kantong semar yang sudah dipublikasikan. Kantong semar masuk dalam kategori karnivora karena ia memakan serangga melalui ujung kantongnya.

Kantong semar hidup di hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, padang savana, hutan gambut, hutan kerangas, dan gunung kapur. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar terbagi menjadi kantong semar dataran tinggi, menengah dan dataran rendah.

Ciri-ciri kantong semar dilengkapi dengan Dua lembar daun, seperti berengsel, ditutupi bulu-bulu halus sangat sensitif yang mampu mendeteksi keberadaan segala sesuatu, bahkan semut sekalipun yang akan menutup setelah objek berada dalam cakupannya. Kantong semar juga memiliki banyak manfaat, diantaranya:

  1. Sebagai Indikator Iklim: Jika pada suatu kawasan atau areal ditumbuhi oleh Nepenthes, berarti tingkat curah hujan cukup tinggi, kelembabannya diatas 75% dan tanahnya miskin unsur hara.
  2. Kantong semar dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat Cairan dari kantong yang masih tertutup, digunakan sebagai obat batuk.
  3. Ia juga menjadi Sumber Air Bagi para pendaki gunung yang kehausan sebab kantong semar merupakan sumber air yang layak minum PH-nya netral (6-7), tetapi air yang bisa diminum adalah yang berada dalam kantong yang masih tertutup, karena kantong yang berada dalam kondisi terbuka Sebagian besar telah terkontaminasi jasad serangga yang masuk kedalamnya. Saat dalam keadaan terbuka airnya memiliki rasa yang masam sebab PH airnya adalah 3.
  4. Kantong semar juga berfungsi sebagai Pengganti Tali Batang – Kantong semar ini bisa digunakan sebagai pengganti tali untuk pengikat barang.
  5. Kantong Semar juga banyak diminati para pecinta tanaman hias, apalagi bentuknya yang unik ,warna yang menarik, mudah tumbuh yang akan menambah koleksi tanaman hias langka bagi para pecinta tanaman hias.

Bagaimana apakah tertarik untuk memelihara si cantik ini? (kun)