Sejumlah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Seyegan tahun Pelajaran 2023/2024 membuat karya Batik sendiri untuk nantinya dipakai sendiri. Ide dan gagasan untuk membuat batik sekolah sendiri untuk nantinya dipakai sendiri langsung dari Bapak Kepala Sekolah. Beliau kekeh untuk dapat mewujudkan ide tersebut agar peserta didik dapat memahami proses bukan hanya sebatas hasil.

Di butuhkan untuk memahami teknik membatik terlebih dahulu, maka dalam brainstorming sekolah bekerjasama dengan UMKM batik dari Kapanewon Margoluwih untuk dapat memberikan pengetahuan keterampilan tersebut. Membatik seperti dilakukan membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Kalau anak sudah senang dan suka, membatiknya juga akan dilakukan dengan senang.
tahapan mengenai dasar membatiik memang diperlukan sehingga tim dari sekolah juga benar-benar mengupayakan untuk dapat memberikan teknik tersebut bagi peserta didik.

Sejalan dengan hal tersebut, guru mata Pelajaran pendidikan kewirausahaan, Bapak Thomas Panji juga telah menyampaikan dia, teori belajar mengenai dasar-dasar membatik diajarkan bertahap dilakukan di dalam kelas. Mulai dari pengenalan apa itu batik, teknik batik yang digunakan, sampai pada jenis-jenis batik yang rumit. Setelah teori diberikan, siswa pun diajak membuat batikBatik pertama yang harus berhasil dibuat siswa adalah batik yang dijadikan seragam sekolah oleh mereka. “Jadi, batik yang dibuat siswa ini, nanti menjadi seragam sekolah untuk dipakai siswa itu sendiri,”

Sebelumnya, dimulai dari awal tahun ajaran baru, saat MPLS  peserta didik mengikuti kegiatan kompetisi desain dan motif batik. Setelah dinilai diperoleh 10 motif yang masuk nominasi. Dari motif tersebut dipilih 3 terbesar berdasarkan poling dari peserta didik.

Tiga peserta didik yang berhasil membuat batik yang terpilih kemudian dipertemukan untuk dapat mengkombinasikan motif mereka. Dari hasil kombinasi diperoleh sebuah motif cantik yang siap untuk decanting. Mengingat kemampuan anak mengenai menulis batik masih terbatas, sekolah membuat keputusan untuk mencetak banner sebesar ukuran kain batik yang akan dibuat untuk kemudian dijiplak sesuai dengan motif yang telah dibuat. Adapun pengadaan kain mori yang dipilih oleh sekolah juga yang benar-benar kain berkualitas sehingga nantinya akan menempel dengan sempurna dan menghasilkan kualitas yang bagus.

Dibutuhkan waktu beberapa pertemuan bagi peserta didik untuk sampai selesai dalam menjiplak motif. Perlu diketahui juga bahwa dalam pembuatan batik ini peserta didik bekerja secara berkelompok, sehingga dapat saling bantu antara peserta didik satu dengan yang lainnya.

Dari motif yang telah berhasil dijiplak masing-masing dari peserta didik kemudian mulai mencanting atau di batik dengan teknik batik tulis dan batik cap. Sekolah memberikan fasilitas seperti malam, canting dan juga kompor listrik untuk membantu peserta didik dalam melanjutkan proses ini. Antusiasme dan kerja keras peserta didik dalam kegiatan ini sangat beragam. Ada peserta didik yang dengan cepat mampu menyelesaikan tugasnya ada juga peserta didik yang ragu dengan hasilnya ketika hasil batiknya nanti akan digunakan untuk seragam sekolah mereka. Namun begitu pendampingan dari tim batik sekolah tentu dapat membuat mereka yakin akan proses yang akan mereka lalui.

Tahap yang dilakui masih ada beberapa diantaranya adalah peserta didik dapat melakukan proses pewarnaan dengan cara dicelup dan dicolet menggunakan pewarna sintetis jenis naptol dan remasol. Proses ini juga memerlukan waktu dan ketelitian agar hasilnya maksimal. Saat ini peserta didik sedang memasuki tahap ini di sekolah, sehingga tahapan lanjut akan terus dapat dilakukan yaitu prosesfiksasi pada batik dengan pewarna jenis remasol.

Untuk yang terakhir peserta didik dapat melakukan proses melorot kain batik setelah itu siap untuk dijait dan dikenakan sebagai seragam. Adapun galeri kegiatan membatik ini dapat dipantau melalui website sekolah. Mohon doa restu dari sobat smasey semua agar proses kegiatan ini dapat rutin dilakukan setiap tahunnya. (kun)